www.ruangirma.com
Tuesday, March 29, 2016
Sunday, February 21, 2016
hari ini
Butuh perjalanan yang panjang untuk menemukan seorang sahabat yang bisa mengerti dengan keadaan yang kta lewati
Wednesday, February 10, 2016
mengalah tidak berarti menyerah
Keindahan yang dipancarkan
Seakan membuat kehidupan ini lebih bermakna
Dengan kehadiran seorang sahabat
Yang selalu menemanimu
Dikala suka maupun sedih
Slalu memberi motifasi disaat keterpurukanmu
Namun tak kunjung letih menghadapi kelakuan kekanak-kanakanmu
Meski merasa lelah menghadapimu namun tak pernah mengeluh
Karna ingin slalu melihatmu bahagia
Meski harus mengalah demi dirimu
Ia akan merasa baik-baik saja
Selama kamu masih bisa tersenyum tanpa dia
Itu sudah cukup membuatnya bahagia
Sebab kenangan yang pernah kalian ukir bersama
Tidak akan terhapus oleh jarak antara kalian
Begitu pula waktu yang tak akan memisahkan
Semoga bahagia bersama mereka yang menemanimu saat ini
Seakan membuat kehidupan ini lebih bermakna
Dengan kehadiran seorang sahabat
Yang selalu menemanimu
Dikala suka maupun sedih
Slalu memberi motifasi disaat keterpurukanmu
Namun tak kunjung letih menghadapi kelakuan kekanak-kanakanmu
Meski merasa lelah menghadapimu namun tak pernah mengeluh
Karna ingin slalu melihatmu bahagia
Meski harus mengalah demi dirimu
Ia akan merasa baik-baik saja
Selama kamu masih bisa tersenyum tanpa dia
Itu sudah cukup membuatnya bahagia
Sebab kenangan yang pernah kalian ukir bersama
Tidak akan terhapus oleh jarak antara kalian
Begitu pula waktu yang tak akan memisahkan
Semoga bahagia bersama mereka yang menemanimu saat ini
Tuesday, January 26, 2016
Contoh Laporan Pertanggung Jawaban
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (LPJ) PENGURUS AMBALAN LAGALIGO-WAE TENRIPAU
A. Kata Pengantar
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT, atas
berkat rahmat dan hidayahnyalah sehingga kita bersama sama hadir di tempat ini
dalam rangka forum laporan pertanggung jawaban pengurus dewan ambalan Lagaligo-Waetenripau team SCAUT gerakan PRAMUKA SMKN 2 Watansoppeng gugus depan 01-677 – 01-678 periode 2013- 2014. Salawat serta salam kita hanjurkan kepada baginda rasulullah SAW, sahabat,
keluarganya, dan ummatnya yang tetap istiqomah hingga yaumil alkhir.
Satu tahun sudah Kepengurusan dewan ambalan Lagaligo-Waetenripau Periode 2013 – 2014, telah banyak hal yang dapat menjadi pelajaran bagi kami. Suatu kehormatan yang sangat besar bagi kami telah diijinkan selama satu tahun mengelola Organisasi ini.
Tentunya pula dalam perjalanan kami selama satu tahun ini ada hal yang tidak menyenangkan bagi seluruh anggota pramuka SMKN 2 watansoppeng, korps alumni, dan seluruh siswa/i SMKN 2 Watansoppeng, untuk itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan kami. Kepada semua pihak yang telah membantu urusan kami selama satu tahun ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhirnya hanya kepada Allah-lah kami menyembah dan hanya kepada Allah-lah kami memohon pertolongan. Tetaplah berbuat kebaikan dimanapun anda berada.
Satu tahun sudah Kepengurusan dewan ambalan Lagaligo-Waetenripau Periode 2013 – 2014, telah banyak hal yang dapat menjadi pelajaran bagi kami. Suatu kehormatan yang sangat besar bagi kami telah diijinkan selama satu tahun mengelola Organisasi ini.
Tentunya pula dalam perjalanan kami selama satu tahun ini ada hal yang tidak menyenangkan bagi seluruh anggota pramuka SMKN 2 watansoppeng, korps alumni, dan seluruh siswa/i SMKN 2 Watansoppeng, untuk itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan kami. Kepada semua pihak yang telah membantu urusan kami selama satu tahun ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhirnya hanya kepada Allah-lah kami menyembah dan hanya kepada Allah-lah kami memohon pertolongan. Tetaplah berbuat kebaikan dimanapun anda berada.
B. Perjalanan
Kepengurusan.
Kepengurusan Dewan ambalan dimulai pada awal Bulan Agustus 2013 dengan terpilihnya Sri Wahyuni sebagai ketua Dewan Ambalan Wae tenripau yang baru, pada saat penunjukan langsung (aklamasi) periode sebelumnya. Dan memilih struktur organisasi
kepengurusan lainnya.
Berdasarkan Hasil rapat tentang penyusunan program kerja di Meeting Room SMK Negeri 2 Watansoppeng, dan telah disahkan oleh Pembina Pramuka dan mabigus terdiri dari :
Berdasarkan Hasil rapat tentang penyusunan program kerja di Meeting Room SMK Negeri 2 Watansoppeng, dan telah disahkan oleh Pembina Pramuka dan mabigus terdiri dari :
1.
Pengembangan Internal
atau latihan.
2.
Persami
3.
Perkemahan
gabungan OSIS,PMR,SISPALA, dan Pramuka
4.
Mengikuti kegiatan – kegiatan Pramuka.
5.
Penerimaan Tamu Ambalan (PTA)
Kendala-kendala dan
ujian organisasi tersebut kita lewati dengan penuh ikhlas dan sabar. Dan
sebagian pengurus mengundurkan diri karena amanah yang lebih besar. Mungkin, orang menilai tugas dan tanggung jawab sebagai pengurs dewan ambalan
tidak seberapa dan terlihat mudah. Tapi itu semua jauh dari perkiraan, Sebab
tugas kami harus mengatur waktu, teman teman kami dan yang terberat adalah
mengatur acara agar berjalan dengan baik. Namun bagi kami merupakan pengalaman
yang sangat berharga untuk kami.
Banyak hal-hal yang kami dapatkan selama menjabat sebagai pengurus dewan ambalan, semua itu menjadi pelajaran yang tersendiri bagi kami, kendala Kendala yang kami hadapi membuat kami menjadi lebih baik lagi, meskipun ada beberapa kendala yang kami tidak bisa selesaikan dengan baik, ada beberapa kendala kami dalam kepengurusan kali ini, seperti tidak adanya kepengurusan yang jelas dari dewan putra, karena kurangnya keder dari putra, jadi semua urusan dilimpahkan ke dewan putri, tapi semua itu kami lewati dengan rasa senang, keluh,kesah, kecewa, terus mewarnai perjalan kami.
Kami selaku pengurus dewan memohon maaf yang sebesar besarnya jika dalam kepengurusan kami banyak sekali kesalahan dan kekurangan, karena kami manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, dan kami akan terus berusaha menjadi yang terbaik nantinya..
Banyak hal-hal yang kami dapatkan selama menjabat sebagai pengurus dewan ambalan, semua itu menjadi pelajaran yang tersendiri bagi kami, kendala Kendala yang kami hadapi membuat kami menjadi lebih baik lagi, meskipun ada beberapa kendala yang kami tidak bisa selesaikan dengan baik, ada beberapa kendala kami dalam kepengurusan kali ini, seperti tidak adanya kepengurusan yang jelas dari dewan putra, karena kurangnya keder dari putra, jadi semua urusan dilimpahkan ke dewan putri, tapi semua itu kami lewati dengan rasa senang, keluh,kesah, kecewa, terus mewarnai perjalan kami.
Kami selaku pengurus dewan memohon maaf yang sebesar besarnya jika dalam kepengurusan kami banyak sekali kesalahan dan kekurangan, karena kami manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, dan kami akan terus berusaha menjadi yang terbaik nantinya..
C. Kendala kendala yang
kami hadapi
Adapun kendala-kendala yang dihadapi Pengurus dewan
dalam menggemban amanahnya adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya koordinasi yang melibatkan semua pengurus.
2. Masih kesulitan mengelola program kerja rutin.
3. Belum adanya sistem yang baik dan adat ambalan yang jelas.
4. Belum memiliki manajemen waktu yang tepat untuk koordinasi atau mengadakan
kegiatan.
5. kurang tertata dengan rapi mengenai urusan surat-menyurat.
6. Kurangnya rasa tanggung jawab dari pengurus.
7. Kurangnya loyalitas dan eksistensi seluruh anggota ambalan.
D. Rekomendasi kepada
pengurus yang akan datang.
Setelah kami mengevaluasi maka kami memberikan sebuah
rekomendasi-rekomendasi dengan harapan kepengurusan tahun berikutnya tidak
mengulangi kesalahan kami, yaitu :
1. Perlunya membuat sebuah sistem koordinasi yang efektif antar pengurus,
2. Pengelolahan program kerja terutama yang rutin perlu diatur dengan lebih baik lagi,
3. Perlu dilakukan evaluasi setelah melakukan setiap kegiatan dan sebaiknya dibuat segera laporannya.
4. Perlu kordinasi yang baik antar sesama pengurus dewan putra dan putri.
5. Perlu adanya semua peserta wajib memiliki tanda kecakapan khusus (TKK).
1. Perlunya membuat sebuah sistem koordinasi yang efektif antar pengurus,
2. Pengelolahan program kerja terutama yang rutin perlu diatur dengan lebih baik lagi,
3. Perlu dilakukan evaluasi setelah melakukan setiap kegiatan dan sebaiknya dibuat segera laporannya.
4. Perlu kordinasi yang baik antar sesama pengurus dewan putra dan putri.
5. Perlu adanya semua peserta wajib memiliki tanda kecakapan khusus (TKK).
E. Pelaksanaan Program
Kerja.
Ø Adapun program kerja yang terlaksana adalah
Pengembangan Internal/ atau latihan rutin.
Latiahan rutin ini merupakan kegiatan di mana peserta didik di berikan
pengetahuan pramuka dan non pramuka, karena pramuka adalah organisasi
pendidikan, latihan rutin ini dilaksanakan 2 kali selama 1 pekan yaitu setiap hari senin dan jumat, setelah berjalan beberapa bulan, maka latihan
rutin ini dipindahkan menjadi hari kamis. Latihan rutin ini tidak berjalan dengan
efektif sesuai apa yang kami harapkan, karena berbagai macam kendala seperti.
• Kurangnya minat anggota dalam latihan
• Kurangnya rasa keseriusan dalam menjalankan proses latihan.
• Dll.
1. Persami
Persami adalah perkemahan sabtu minggu,
bertujuan untuk mengevaluasi hasil latihan peserta didik, sejauh mana
pemahamanya tentang materi yang telah diberikan.
2. Mengikuti kegiatan kegiatan pramuka
Lomba cabang merupakan kegiatan kwartir
cabang soppeng dalam memperingati hari pramuka (harla) yang ke , dan perkemahan hari jadi soppeng Pada tahun ini, Alhamdulillah Pramuka SMKN 2 perolehan prestasi
sebagai :
• Juara 1 lomba lari karung putra.
• Juara 2 lomba lari karung putri.
3.
Penerimaan Tamu
Ambalan (PTA)
Kegiatan Penerimaan Tamu ambalan merupakan
ajang pengkaderan dan pembentukan pengurus baru, kagiatan kali ini ada 3 agenda
besar yakni, pelantikan anggota baru, musyawarah ambalan, pelantikan pengurus
baru.
Ø Program Kerja yang tidak terlaksana.
Program kerja yang kami susun pada tahun yang lalu dan tidak dapat kami laksanakan dalam
kepengurusan kami, adalah pelaksanaan musyawarah ambalan karena factor factor tertentu.
1. Latihan Gabungan.
Harapan kami, mudah- mudahan kepengurusan
yang akan datang, dapat melaksanakan kegiatan ini.
F.
Penutup.
Kami menyadari bahwa kepengurusan kami tidak seperti
apa kakak kakak harapkan. Laporan pertanggungjawaban ini kami buat sebagai
bukti catatan perjalanan hidup kami. Suka duka selama satu periode beorganisasi
di SMK Negeri 2 Watansoppeng, sulit kami dilupakan. Kenangan indah, sedih, bangga,
diomelin dengan keluarga dan lainnya bercampur baur saling berganti hari demi
hari. Tapi tetap, pengalaman kami selama mengemban amanah ini merupakan hal
terindah dan menjadi kebanggaan tersendiri untuk bekal kami kearah yang lebih
baik lagi.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila kami selama mengemban jabatan
ini, kurang maksimal menjalankannya dan tidak mampu memberikan yang terbaik,
karena kami cuma manusia biasa yang tak luput dari kehilafan dan dosa, dan
kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Besar harapan kami, Lagaligoa-Waetenripau mendatang mampu meningkatkan prestasi. Sehingga LAGALIGO-Waetenripau akan lebih kuat lagi dan tahan diterpa angin, badai
dan hambatan lain. Kebanggaan dan rasa memiliki harus terus dipupuk untuk
menumbuhkan rasa nasionalisme pada SMKN 2 WATANSOPPENG khususnya. Sehingga tumbuh spirit kaum muda
Islam dalam menghadapi persaingan global.
Untuk pengurus yang akan datang kami titipkan Organisasi PRAMUKA yang kami banggakan ini, dan kepada kakak kakak yang
terpilih menjadi pengurus Ambalan baru Nantinya saya ucapkan selamat, karena
telah menjadi penerus tongkat estafet kepengurusan, dan satu pesan kami,
tingkatkan terus rasa loyalitas dan eksistensi anda di pramuka.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
• Kepala sekolah selaku mabigus yang telah merespon baik
kegiatan kami selama ini.
• Staff Kesiswaan yang memberikan masukan2 yang bermanfaat bagi kami.
• Pembina Pramuka yang senang tiasa membimbing kami dalam menjalankan tugas
kami, meskipun kami kadang mengecewakan beliau, tetapi beliau tetap memberikan
arahan dan bimbingan yang begitu berharga bagi kami.
• Orang Tua kami yang selalu merespon baik apa yang kami lakukan.
• Korps Alumni yang menjadi motivator atau acuan dalam mengembangkan amanah ini.
• Dan kepada seluruh teman – teman yang membantu kami dalam kepengurusan ini.
Mudah – mudahan apa yang kami lakukan selama menjabat sebagi pengurus, berbuah manis
di akhir kelak nantinya.
Soppeng, 23 September 2014
Hormat Kami
Ketua Dewan Putra Ketua Dewan Putri
MATERI METODE PERSIDANGAN
METODE PERSIDANGAN
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
IRMA SURIANI
131399
XII MULTIMEDIA 2
“METODE PERSIDANGAN”
1. SEBUAH PENGANTAR (BRAINSTORMING) :
ü
Realitas Manusia dalam Musyawarah
ü
Masalah sebagai substansi sebuah persidangan
ü
Konfrontasi Palu Sidang dan Pimpinan Sidang.
2. SEBUAH KAJIAN TEMATIS (BRAINWHOSING)
:
3. SEBUAH REFLEKSI
PEMAHAMAN (SEMIDOKTRIN) :

a.
Interupsi : Pemotongan Pembicaraan Orang Lain
Solution :
Tawaran Akhir terhadap permasalahan yang berkembang
Klarifikasi : Memberikan penjelasan terhadap pernyataan
sebelumnya
Personality : Komunikasi 2 arah dengan seseorang karena
ketersinggungan
Order : Pernyataan/asumsi terhadap wacana
yang berkembang.
b.
Skorsing : Memberhentikan sidang dalam waktu yang
ditentukan
c.
Pending : Memberhentikan sidang dalam waktu yang tidak
ditentukan
d.
Aklamasi : Pengambilan keputusan secara lisan dengan
berbagai asumsi
e.
Votting : Pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak
f.
Qourum : Jumlah peserta minimal 50,1 % (Quota forum
dikondisionalkan)
g.
Walk Out : Sikap keluar dari forum karena
ketidaksepakatan pembahasaan sidang
i.
Chaos : Kondisi Forum dalam keadaan kacau karena tidak
terorganisir dengan baik.

4. SEBUAH PENEGASAN KOMITMEN
(DOKTRINASI) :

Ketukan
Palu Sidang Secara Umum menggunkan metode 3
1 3.
3 : - Membuka Sidang
-
Memutuskan dan Menetapkan Hasil-hasil sidang
1 : - Menskrorsing/Mempending Sidang
-
Mengalihkan Pimpinan Sidang Lama ke Pimpinan Sidang Baru
3 : - Menutup Sidang
TEKNIK
PERSIDANGAN
A. Pengertian Sidang
Pengertian sidang sebenarnya hampir sama dengan pengertian diskusi, dimana berkumpul individu-individu untuk membahas sesuatu dalam aturan dan oleh kelompok tertentu pada suatu waktu dapat dikatakan sidang/ diskusi (pandangan awam). Sidang (session, asembly, meeting) merupakan alat kelengkapan dalam suatu organisasi. Sederhananya, pada organisasi akan mulus berjalan apabila dalam organisasi tersebut menempatkan sidang/ rapat sebagai kebutuhan pokok. Sedangkan sidang itu sendiri secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yakni sidang pada pengadilan dan sidang yang dilakukan diluar institusi pengadilan (pemerintahan, perusahaan, organisasi). Jadi pengertian sidang/ rapat, adalah proses perumusan kebijakan yang dilakukan oleh suatu kelompok organisasi atau komunitas tertentu melalui pembahasan bersama, kemudian ditetapkan melalui kesepakatan bersama pula. Walaupun dalam prakteknya berbagai tantangan dalam sidang sering terjadi yakni terjadinya interview, diskusi, debat, bahkan lobying, hal itu sah-sah saja.
Walaupun pengertian diskusi dan sidang hampir sama, tetapi ada perbedaan yang paling menonjol baik mengenai hasil atau alat kelengkapan. Dimana diskusi berasal dari kata latin`discurtur` yang berarti membeberkan masalah. Dalam arti yang lebih luas diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan ataupun pembicaraan serius tentang suatu masalah obyektif. Sedangkan dalam arti sempit diskusi berarti tukar menukar pikiran yang terjadi dalam kelompok kecil atau besar, sehingga suatu diskusi tidak harus menghasilkan suatu keputusan. Namun sekurang-kurangnya pada akhir diskusi seorang pendengar atau pemirsa memiliki pandangan dan pengetahuan yang lebih jelas mengenai masalah yang didiskusikan.
Forum diskusi lebih mengutamakan untuk peningkatan pengetahuan atau proses pembelajaran untuk memberikan arti internalisasi nilai-nialai pada peserta diskusi dan pendengar diskusi tersebut. Sedangkan sidang/persidangan ternyata lebih formal, dan mengikat sungguh-sungguh bagi peserta sidang maupun pemimpin sidang dan bahkan bisa masyarakat secara umum.
B. Macam-Macam Persidangan
a. Sidang Umum
Makna persidangan ini sebagai wadah dalam meminta pertanggungjawaban presiden. Memilih dan menetapkan presiden dan wakil presiden dilakukan minimal satu periode pemerintahan.
b. Sidang Istimewa
Memiliki kedudukan hukum yang sama atau serupa dengan umum namun pelaksanaannya tidak pada saat permulaan atau akhir periode pemerintahan. Tetapi dilaksanakan apabila telah melanggar peraturan dan atau konstitusi.
c. Sidang Pleno
Pleno (plenory) berarti kekuasaan penuh. Pada session ini berfungsi untuk menetapkan keputusan dan ketetapan.
Pengertian sidang sebenarnya hampir sama dengan pengertian diskusi, dimana berkumpul individu-individu untuk membahas sesuatu dalam aturan dan oleh kelompok tertentu pada suatu waktu dapat dikatakan sidang/ diskusi (pandangan awam). Sidang (session, asembly, meeting) merupakan alat kelengkapan dalam suatu organisasi. Sederhananya, pada organisasi akan mulus berjalan apabila dalam organisasi tersebut menempatkan sidang/ rapat sebagai kebutuhan pokok. Sedangkan sidang itu sendiri secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yakni sidang pada pengadilan dan sidang yang dilakukan diluar institusi pengadilan (pemerintahan, perusahaan, organisasi). Jadi pengertian sidang/ rapat, adalah proses perumusan kebijakan yang dilakukan oleh suatu kelompok organisasi atau komunitas tertentu melalui pembahasan bersama, kemudian ditetapkan melalui kesepakatan bersama pula. Walaupun dalam prakteknya berbagai tantangan dalam sidang sering terjadi yakni terjadinya interview, diskusi, debat, bahkan lobying, hal itu sah-sah saja.
Walaupun pengertian diskusi dan sidang hampir sama, tetapi ada perbedaan yang paling menonjol baik mengenai hasil atau alat kelengkapan. Dimana diskusi berasal dari kata latin`discurtur` yang berarti membeberkan masalah. Dalam arti yang lebih luas diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan ataupun pembicaraan serius tentang suatu masalah obyektif. Sedangkan dalam arti sempit diskusi berarti tukar menukar pikiran yang terjadi dalam kelompok kecil atau besar, sehingga suatu diskusi tidak harus menghasilkan suatu keputusan. Namun sekurang-kurangnya pada akhir diskusi seorang pendengar atau pemirsa memiliki pandangan dan pengetahuan yang lebih jelas mengenai masalah yang didiskusikan.
Forum diskusi lebih mengutamakan untuk peningkatan pengetahuan atau proses pembelajaran untuk memberikan arti internalisasi nilai-nialai pada peserta diskusi dan pendengar diskusi tersebut. Sedangkan sidang/persidangan ternyata lebih formal, dan mengikat sungguh-sungguh bagi peserta sidang maupun pemimpin sidang dan bahkan bisa masyarakat secara umum.
B. Macam-Macam Persidangan
a. Sidang Umum
Makna persidangan ini sebagai wadah dalam meminta pertanggungjawaban presiden. Memilih dan menetapkan presiden dan wakil presiden dilakukan minimal satu periode pemerintahan.
b. Sidang Istimewa
Memiliki kedudukan hukum yang sama atau serupa dengan umum namun pelaksanaannya tidak pada saat permulaan atau akhir periode pemerintahan. Tetapi dilaksanakan apabila telah melanggar peraturan dan atau konstitusi.
c. Sidang Pleno
Pleno (plenory) berarti kekuasaan penuh. Pada session ini berfungsi untuk menetapkan keputusan dan ketetapan.
d. Sidang Komisi
Persidangan yang dilakukan oleh komisi-komisi untuk membahas bagian-bagian khusus yang kemudian diplenokan.
Kemudian fungsi ataupun definisi dari masing-masing organisasi memiliki acuan yaitu AD/ART nya.
C. Persiapan Ruangan
Ruanganpun sangat menentukan tehadap kelangsungan persidangan. Menurut Schlenzka perlu diperhatikan adalah estetika (keindahan), fungsi dan cara duduk. Ada beberapa model ruangan untuk peserta yang kurang dari 18 orang dan untuk peserta yang lebih dari 18 orang menurut Magda Kelber dalam “Gesprachsfiihrung” (1977). (bisa dilihat pada bagian akhir).
D. Pimpinan Sidang
Pimpinan sidang adalah individu yang bertugas memimpin jalannya persidangan. Cara dan gaya memimpin sidang sangat menentukan pula dalam jalannya persidangan. Pemimpin sidang harus fleksibel dalam memainkan peranannya sebab disatu pihak dia bertugas memimpin dan mengarahkan sidang namun dilain pihak dia adalah rekan sederajat dari para peserta yang dapat menyumbangkan pikiran dan pendapat.
Dalam usaha menciptakan suasana yang baik ada beberapa norma tingkah laku dalam persidangan yang perlu di perhatikan.
a. Pemimpin harus sadar dia memiliki peranan penengah
b. Pemimpin tidak memihak siapapun
c. Hindari terjadinya dialog searah
d. Hentikan apabila mengarah ke SARA.
Berarti pemimpin memberi petunjuk dan arah untuk mencapai sasaran pembicaraan. Dapat memperingati bahwa pembicaraan harus mempertimbangkan pendapat baru memperjelas masalah.
E. Peserta Sidang
Sikap peserta sangat menentukan/ mempengaruhi proses sidang persidangan. Sikap agresif hendaknya dihindari, terutama ketika berdebat dengan seorang ahli.
a. Masuk kedalam ruangan terlebih dahulu
b. Mendengar dengan penuh perhatian
c. Memberikan argumentasi dengan jelas
d. Jalannya persidangan harus bertumpu pada berdasar kerekanan dan bersifat obyektif.
F. Tanya Jawab
Tanya jawab adalah proses dialog antara yang mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi dimana proses ini merupakan bagian penting dalam persidangan. Ada tiga bentuk tanya jawab yaitu: interview, konferensi pers, dan interogasi. Suatu pembicaraan yang bermakna selalu hasil dari dialog sebagai suatu proses yang berjalan atas pertanyaan dan jawaban bukan karena salah pihak berbicara sendiri. Pertanyaan adalah impuls untuk mengaktifkan yaitu untuk menjajaki dan mempengaruhi pendapat orang lain. Pertanyaan pada hakekatnya adalah alat untuk memberikan sugesti dan dalam tertentu memiliki daya paksa.
G. Mekanisme Mengeluarkan Pendapat ataupun keberatan.
Ketika suatu pembicaraan atau pembahasan dalam persidsangan yang sedang berlangsung peserta sidang dapat menyela untuk mengemukakan pendapat, usulan ataupun keberatan, tentunya dengan aturan yang berlaku. Dalam dunia persidangan dikenal istilah interupsi yuang berarti gangguan, berhentinya atau penyelaan (sela-menyela) tentunya dengan tingkatan atau fungsi yang berbeda sehingga diklasifikasikan sebagai berikut :
Persidangan yang dilakukan oleh komisi-komisi untuk membahas bagian-bagian khusus yang kemudian diplenokan.
Kemudian fungsi ataupun definisi dari masing-masing organisasi memiliki acuan yaitu AD/ART nya.
C. Persiapan Ruangan
Ruanganpun sangat menentukan tehadap kelangsungan persidangan. Menurut Schlenzka perlu diperhatikan adalah estetika (keindahan), fungsi dan cara duduk. Ada beberapa model ruangan untuk peserta yang kurang dari 18 orang dan untuk peserta yang lebih dari 18 orang menurut Magda Kelber dalam “Gesprachsfiihrung” (1977). (bisa dilihat pada bagian akhir).
D. Pimpinan Sidang
Pimpinan sidang adalah individu yang bertugas memimpin jalannya persidangan. Cara dan gaya memimpin sidang sangat menentukan pula dalam jalannya persidangan. Pemimpin sidang harus fleksibel dalam memainkan peranannya sebab disatu pihak dia bertugas memimpin dan mengarahkan sidang namun dilain pihak dia adalah rekan sederajat dari para peserta yang dapat menyumbangkan pikiran dan pendapat.
Dalam usaha menciptakan suasana yang baik ada beberapa norma tingkah laku dalam persidangan yang perlu di perhatikan.
a. Pemimpin harus sadar dia memiliki peranan penengah
b. Pemimpin tidak memihak siapapun
c. Hindari terjadinya dialog searah
d. Hentikan apabila mengarah ke SARA.
Berarti pemimpin memberi petunjuk dan arah untuk mencapai sasaran pembicaraan. Dapat memperingati bahwa pembicaraan harus mempertimbangkan pendapat baru memperjelas masalah.
E. Peserta Sidang
Sikap peserta sangat menentukan/ mempengaruhi proses sidang persidangan. Sikap agresif hendaknya dihindari, terutama ketika berdebat dengan seorang ahli.
a. Masuk kedalam ruangan terlebih dahulu
b. Mendengar dengan penuh perhatian
c. Memberikan argumentasi dengan jelas
d. Jalannya persidangan harus bertumpu pada berdasar kerekanan dan bersifat obyektif.
F. Tanya Jawab
Tanya jawab adalah proses dialog antara yang mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi dimana proses ini merupakan bagian penting dalam persidangan. Ada tiga bentuk tanya jawab yaitu: interview, konferensi pers, dan interogasi. Suatu pembicaraan yang bermakna selalu hasil dari dialog sebagai suatu proses yang berjalan atas pertanyaan dan jawaban bukan karena salah pihak berbicara sendiri. Pertanyaan adalah impuls untuk mengaktifkan yaitu untuk menjajaki dan mempengaruhi pendapat orang lain. Pertanyaan pada hakekatnya adalah alat untuk memberikan sugesti dan dalam tertentu memiliki daya paksa.
G. Mekanisme Mengeluarkan Pendapat ataupun keberatan.
Ketika suatu pembicaraan atau pembahasan dalam persidsangan yang sedang berlangsung peserta sidang dapat menyela untuk mengemukakan pendapat, usulan ataupun keberatan, tentunya dengan aturan yang berlaku. Dalam dunia persidangan dikenal istilah interupsi yuang berarti gangguan, berhentinya atau penyelaan (sela-menyela) tentunya dengan tingkatan atau fungsi yang berbeda sehingga diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Interupsi Point Of Order
Order berarti perintah, makna istilah ini untuk penyampaian yang harus diproritaskan karena suatu yang penting.
b. Interuption Of Clarification
Clarification berarti penjelasan, makna interupsi ini adalah untuk memberikan penjelasan atau uraian terhadap persoalan yang dianggap telah melenceng maknanya.
c. Interuption Of Information
Information berarti keterangan atau penerangan, interupsi ini berguna untuk memberikan keterangan atau informasi pada seluruh peserta sidang.
d. Interuption Of Question
Qustion berati pertanyaan atau bertanya, interupsi ini diajukan karena ingin bertanya.
e. Interuption Of Privelleg
Privelleg yaitu hendak menyela, ketika memiliki keperluan pribadi (tuntutan alam).
H. Fungsi dan Makna Palu Sidang
Dalam suatu persidangan resmi, palu sidang mempunyai otoritas tinggi yakni keputusan itu memiliki legitimasi atau kekuatan hukum ketika palu sudah diketuk. Untuk itu pimpinan sidang dalam suatu persidangan ketika persidangan dibreak maka secara yuridis formal haru menetapkan dengan kekuatan palu.
Makna palu sidang dalam persidangan mempunyai arti penting yaitu:
a. Satu kali ketuk
Bermakna proses persetujuan atau pengiyaan
b. Dua kali ketuk
Bermakna untuk pengambilan alihan pimpinan sidang (pelimpahan wewenang) penentuan break dan pencabutan break.
c. Tiga kali ketuk
Bermakna untuk pembuka dan penutup persidangan serta pengesahan atau penetapan keputusan persidangan.
d. Lebih dari tiga ketukan
Bermakna untuk menenangkan atau meminta perhatian peserta sidangan selama persidangan berlangsung. Yang berhak memegang dan menggunakan palu sidang hanyalah pimpinan sidang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sidang :
1. Sebelum memulai persidangan peserta harus di daftar terlebih dahulu
2. Perlu diperhatikan jumlah quorum (memenuhi atau tidak)
3. Harus ada batasan waktu yang jelas
4. Perlunya pembahasan tatib terlebih dahulu.
Subscribe to:
Posts (Atom)